PP Majelis Syar’i Syarikat Islam Tetapkan Awal Ramadhan Ikuti Keputusan Sidang Isbat

PEMUDAMUSLIM.ORG, JAKARTA-Pimpinan Pusat Majelis Syar’i Syarikat Islam mengeluarkan Maklumat penetapan awal Ramadhan yang diedarkan pada 1 April 2022 dengan nomor : B.6.2.1/Int/MS-SI/II/2022 yang ditujukan kepada Presiden Laznah Tanfidziyah Syarikat Islam Pusat.
Berikut Petikannya:
Salam Takzim,
Semoga Bapak dalam keadaan sehat dan wal afiat serta mendapat perlindungan Allah SWT dalam menjalan aktivitas keseharian, Amiin Yaarobbalalmin. Dalam rangka menyambut bulan ramadhan 1443 H, bersama ini kami kami menyampaiakan Maklumat Majelis Syar’i Syarikat Islam yang telah ditetapkan dalam sidang rapat Majelis Syar’i pada hari Kamis, 31 maret 2022 M sebagaimana terlampir.
Dengan ini kami mengharapkan pengurus Pusat Laznah Tanfidziyah Syarikat Islam
untuk menyampaikan maklumat ini kepada kaum Syarikat Islam dan masyarakat muslim di Indonesia sebagai panduan pelaksanaan penetapan awal ramadhan 1443 H.
Lampiran NOMOR : B.6.2.1/Int/MS-SI/II/2022:
اَْل َحْودُ ِل ِِ ِِّل َر ِِّب اْلعَالَ ِوْي َي َوال َّصالةُ َوال َّسالُم َعلَى َسيِِّ ِد اً َِ هُ َحَّوٍد َسيِِِّد اْل ُو ْر َسِلْي َي إ َهاِم الوِدتقي َيوقائ
. }الوجاهدي َي َو َعلَى آِل ِه َو َص ْحبِ ِه َو َه ْي تَبِعَهُ بِإِ ْح َسا ٍى إِلَى يَ ْىِم الِدِّْييِ {أها بعد
Untuk dapat merealisasikan tujuan dan hikmah ibadah Ramadhan yaitu diraihnya ketakwaan dalam suasana kebersamaan dan keharmonisan, serta untuk menghindarkan fitnah dan ketidaknyamanan (raf‟ul haraj) di kalangan kaum Syarikat Islam dalam hubungannya dengan masyarakat di lingkungan mereka, maka Majils Syar’i memandang perlu mengeluarkan Maklumat dengan mempertimbangkan sejumlah hal sebagai berikut:
1. Dalil Al-Qur’an
شَهْرُ رَمَضَا نَ الَّذِيْۤ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰ نُ هُدًى لِّلنَّا سِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَا لْفُرْقَا نِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ ۗ وَمَنْ کَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّا مٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُکْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمْ وَلَعَلَّکُمْ تَشْكُرُوْنَ
Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, siapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, hendaklah ia berpuasa pada bulan itu…” (QS. Al Baqarah: 185)
Menurut Ibn Abbas ra makna dari فليصوه الشهر نٌك ه شهد فوي bila ia mendapatkan masuknya bulan tersebut (Ramadhan) sementara ia berdalam kondisi muqim (berada di negerinya), maka wajib baginya berpuasa (Tafsir ath-Thabari)
2. Dalil Hadits
Pertama:
ُصْو ُمْوا ِل ُر ْؤيَتِ ِه َو أَْف ِط ُر ْوا ِل ُر ْؤيَتِ ِه، فَإِ ْن غُ َّم َعلَ ْيكُ ْم فَأَ ْكِملُ ْوا َش ْعبَا َن ثَالَثِ ْي َِ
“Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal Ramadhan), dan berbukalah kalian (untuk Iedul Fithri) karena melihatnya. Jika (hilal) tertutup oleh mendung, maka sempurnakanlah Sya‟ban 30 hari” (HR al-Bukhari)
Pendapat bahwa berpegang pada ru‟yatul hilal dalam menentukan awal puasa dan hari raya merupakan ijma ulama juga disebutkan oleh Ibn Qudamah dan az-Zarkasyi.
Kedua:
َن
ال َّصو ُم يو َم ت ُصو ُمو َن، والِفط ُر يو َم تُف ِط ُرون، واألَض َحى يو َم تُ َض ُّحو
“Puasa adalah di hari kalian berpuasa, berbuka adalah di hari kalian berbuka dan berkubanlah kala hari raya Iedul Adha”. (H.R Bukhori).
Yang dimaksud „berpuasa‟ dan „berbuka (berlebaran)” pada hadits di atas adalah berpuasa dan berlebaran bersama mayoritas kaum muslimin (Tuhfatul Ahwadzi, juz 2 halaman 235)
Ketiga:
“Sesungguhnya umatku tidaklah berkumpul di atas kesesatan. Maka jika kalian melihat
perselisihan hendaknya kalian mengikuti mayoritas umat Islam. (HR Ibnu Majah) Al-Munawi berkata, “Hendaknya kalian mengikuti as-sawad al-a‟zham (mayoritas umat Islam). Siapa yang menyelisihinya, ia mati dalam keadaan jahiliyah” (at-Taisir bi Syarh alJami ash-Shaghir (1/633).
Berdasarkan dalil-dalil syar‟i tersebut, serta sesuai dengan ittijah fiqih MAJLIS SYAR’I
SYARIKAT ISLAM ( SI ) yang wasathi dan mengutamakan kebersamaan (i‟tilaf) daripada perbedaan (ikhtilaf), maka dengan ini MAJLIS SYAR’I mengeluarkan MAKLUMAT sebagai berikut:
1. Penetapan awal Ramadhan dan Iedul Fithri didasarkan kepada ru‟yatul hilal.
2. Puasa Ramadhan dan Iedul Fithri dilakukan bersama dengan mayoritas umat (sawad ala‟zham).
4. Dalam hal ini kementrian agama yang mengakomodir seluruh perwakilan ormas Islam adalah representasi dari mayoritas umat.
4. Karena itu, penentuan awal Ramadhan dan Iedul Fithri hendaknya menunggu
pengumuman sidang itsbat yang dilakukan oleh Kementrian agama RI sebagai pihak yang memiliki otoritas.
Demikian maklumat ini dibuat untuk menjadi acuan bagi Pengurus Pusat Lajnah Tandfidziyah Syarikat Islam untuk disampaikan keseluruh kaum Syarikat Islam serta masyarakt muslim di Indonesia.
Majelis Syar’i Syarikat Islam menyampaikan selamat menunaikan ibadah bulan suci
Ramadhan 1443 H semoga Allah menerima amal ibadah kita semua serta mengampuni segala alpa dan dosa kita.
Billahi Fii Sabilil Haq
Wassalamualaikum Warhamatullahi Wabarakatuh.
Demikian isi Maklumat Pimpinan Pusat Majelis Syar’i Syarikat Islam yang ditandatangi oleh KH. SODIKUN selaku Ketua Umum dan Dr.H. Kiagus Muhammad Faisal, M.Si selaku sekretaris. Maka dengan itu bagi Kaum Syarikat Islam berdasarkan hasil Sidang Isbat 1 April 2022 ditetapkan Awal Ramadhan adalah hari Ahad 3 April 2022.
Reporter: SY
Kategori: Syarikat Islam
Bidang Media Dan Penggalangan Opini
PB Pemuda Muslimin Indonesia

sumber: pemudamuslim.org

Related posts