DKI Jakarta 

Sudah Empat Hari Di Pengungsi Kebakaran di Palmerah Bermalam di Tenda BNPD

TEMPOJAKARTA.COM-Sudah empat hari puluhan orang mengungsi di Tenda milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Barat.

Mereka di antaranya adalah Dani, putra dari Cahyanto. Anak muda ini pastilah yang paling berduka di Wilayah RT. 11 RW. 16 Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Bagaimana tidak duka? Baru saja merasakan Scoopy kredit selama 3 bulan, namun motor Scoopy itu kini hangus terbakar bersama 9 rumah yang ada di wilayah terpadat dalam wilayah RW. 16 Kelurahan Palmerah, Minggu(19/2) pukul 02.02 dini hari.

Dani hanya berharap pihak asuransi memaklumi kejadian naas yang menimpa dirinya dalam kebakaran di RT. 11/RW 16 Palmerah.

Selain Dani dan keluarga yang berduka, ada Jojon pedagang nasi uduk yang berduka. Karena Minggu(19/2) adalah jadwal kenduri pernikahan anaknya. Namun, akhirnya niat baik yang sudah terjadwal tetap berlangsung, walau perhelatan tanpa prasmanan yang layaknya terjadi di acara pernikahan.

Dalam peninjauan di lapangan depan rumah Jojon tenda plastik yang terpasang hangus bersamaan dengan 3 unit dan 5 sepeda. Konon api berasal dari konsleting listrik yang kemudian percikannya menyambar ke bahan yang mudah terbakar (flammable).

Barang yang mudah terbakar adalah sesuatu yang dapat terbakar di udara dalam kondisi tertentu. Bahan yang mudah terbakar adalah mudah terbakar jika mudah menyala pada suhu sekitar.

Sebenarnya istilah kebakaran akibat listrik konsleting adalah fiksi yang salah kaprah selama ini. Karena bila konsleting listrik, otomatis listrik mati. Tapi, karena di sekitar terjadi arus pendek(konsleting) itu ada bahan-bahan atau barang yang mudah terbakar, maka kebakaran biasa terjadi.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Jakarta Barat ada 52 jiwa terdampak dari 17 KK yang menempati 10 unit rumah.

Ketua Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) Nurjannah yang ada di wilayah RT. 12 Uztad Joko berkali-kali mengumumkan Mesjid Nurjannah bisa menampung para korban saat menjelang Subuh hingga ada bala bantuan datang dari BPBD.

Pihak BPBD sendiri telah membangun 2 tenda besar di dekat lokasi kebakaran. Satu tenda tempat bahan pangan selama masa penanpungan, dan satunya lagi tenda yang paling besar untuk menampung puluhan manusia tua muda dan anak-anak kecil. Ada juga disediakan 2 WC portabel untuk pipis anak – anak.

Taksiran kerugian sekitar Rp. 1 miliar untuk 10 unit rumah yang terbakar berikut harta benda yang aga di dalamnya. Biasanya pihak Kelurahan Palmerah memberikan bantuan semen, pasir dan seng. Saat ini bantuan yang mengalir baru dari sumbangan warga sekitar dan lain RT/RW.(Suta)

Related posts