MUTIARA-MUTIARA ILAHIAH DI DALAM AL-QUR’AN
MUTIARA-MUTIARA DI DALAM SURAT AL-FATIHAH:
PENGERTIAN SURAT
Ahmad Thib Raya UIN Jakarta
Jakarta-Matraman, Jumat, 4 Maret 2022
Sahabat-sahabat FB yang terhormat.
Saya ingin menyampaikan bahwa mulai hari ini hingga beberapa hari, atau beberapa minggu ke depan saya akan menunjukkan dalam tulisan tausiah saya di FB mutiara-mutiara ilahiah di dalam Al-Qur’an. Begitu banyak mutiara-mutiara ilahiah di dalam Al-Qur’an yang ingin saya ungkapkan. Kita akan menyelami mutiara-mutiara ilahiah itu dari firman-firman Allah yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Semoga kita dapat memahami, menghayati, mengambil, dan menggunakan mutiara-mutiara itu untuk kecantikan, kegagahan, dan kebaikan amal-amal kita. Selamat membaca.
Al-Qur’an dibagi atas beberapa bagian. Salah satu bagian dari Al-Qur’an adalah “surat,” yang di dalam bahasa Arabnya disebut سُوْرَةٌ (sūratun). Kata ini kemudian menjadi bahasa baku di dalam bahasa Indonesia menjadi “surat.” Apa yang dimaksud dengan “surat?.” Mari kita simak penjelasannya sebagai berikut.
Sebelum saya menguraikan makna “surat” yang dikaitkan dengan Al-Qur’an, terlebih dahulu saya ingin menguraikan kata “surat” yang digunakan di dalam bahasa Indonesia. Dalam Kamu Besar Bahasa Indonesia, kata “surat” itu mengandung 4 makna, yaitu:
1. “Surat” berarti kertas (kain dsb) yang bertulis (berbagai-bagai isi dan maksudnya), seperti dalam ungkapan: “Dia menerima surat dari ayahnya”. Dia menerima suatu kertas yang di dalamnya ada tulisan-tulisan dari ayahnya yang berisi berbagai pesan.
2. “Surat” berarti secarik kertas (kain dsb) sebagai tanda atau keterangan, kartu, seperti dalam ungkapan: “Dia memiliki surat tanda anggota.” Di dalamnya terdapat tulisan yang menerangkan bahwa dia adalah anggota.
3. “Surat” berarti tulisan (tertulis), seperti dalam ungkapan: “Dia menemukan batu yang ada suratnya”. Maksudnya, dia menemukan batu yang ada tulisan-tulisannya.
4. “Surat” yang dirangkaikan dengan nama-nama surat di dalam Al-Qur’an, seperti Surat Al-Baqarah dan Surat Yasin. Kata ini jelas berasal dari kata bahasa Arab.
Apa yang dimaksud dengan “surat” dalam istilah bahasa Arab dan Al-Qur’an. Kata “surat” (سورة) di dalam bahasa Arab, adalah bentuk mufrad (tunggal). Jamaknya adalah سُوَرٌ (suwarun). Secara lughawi, etiomologi (bahasa) kata “surat” mengandung makna yang bermacam, yaitu (1) pagar, yang membatasi tanah (2) fasal, (3) tanda, alamat, (4) kedudukan, (5) keutamaan, kelebihan, (6) kemuliaan, kehormatan, dan (7) bangunan yang menjulang tinggi.
Kata ini paling banyak dan paling populer digunakan dalam Al-Qur’an.
“Surat” dalam istilah Ulum Al-Qur’an, adalah kelompok ayat atau pengelompokan ayat-ayat di dalam Al-Qur’an, yang terdiri atas beberapa ayat. Al-Qur’an dibagi menjadi 114 surat, mulai dari Surat al-Fatihah hingga Surat al-Nas. “Surat” sekurang-kurangnya memiliki 3 ayat, sebanyak-banyak-banyak 286 ayat. “Surat” yang paling pendek, yang hanya terdiri atas 3 ayat. Ada tiga surat di dalam Al-Qur’an yang hanya memiliki 3 ayat, yaitu surat al-‘Ashr (surat ke 103), Surat al-Kautsar (Surat ke-108), dan Surat al-Nashr (surat ke-110). Ada dua surat yang memiliki 4 ayat, yaitu Surat Quraisy (surat ke-106) dan Surat al-Ikhlas (surat ke-112). Semua surat ini adalah surat-surat Makkiyah, diturunkan sebelum Rasulullah berhijrah. Surat Al-Qur’an yang terpanjang adalah Surat al-Baqarah, dengan jumlah ayat 286.
Setiap Surat di dalam Al-Qur’an ditandai dengan tanda-tanda pembatas tertentu, yang di dalamnya terdapat antara lain tulisan nama surat. Setiap surat diawali dengan basmalah: بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ . Satu-satunya surat yang tidak diawali dengan basmalah adalah Surat al-Taubah (surat ke-9).
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12