RAMADAN: BULAN YANG AGUNG DAN MUBARAK. KEUTAMAAN BULAN RAMADAN (2)

RAMADAN: BULAN YANG AGUNG DAN MUBARAK
KEUTAMAAN BULAN RAMADAN
Ahmad Thib Raya
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta-Matraman Dalam, Sabtu, 2 April 2022
Sambungan hadis yang kemarin.
Barangsiapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi seorang yang berpuasa, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan membebaskannya dari siksaan api neraka. Pahala yang didapatkan oleh seseorang yang memberi makanan pembuka puasa itu sama dengan nilai/pahala puasa dari orang diberi makanan pembuka puasa itu tanpa dikurangi sedikit pun juga.
(Mendengar ucapan Rasulullah itu), lalu para sahabat menyatakan kepada Rasulullah: “Tidak semua kami memiliki makanan untuk diberikan sebagai pembuka puasa.” Lalu beliau berkata: “Allah akan memberikan pahala seperti ini kepada siapa pun yang memberikan makanan pembuka puasa walau sebuah/sebiji kurma, segelas air atau segelas susu.”
Bulan Ramadan adalah bulan yang di awalnya (10 hari pertama) adalah rahmat Allah, pertengahannya (10 hari kedua) adalah pengampunan dosa, dan di akhirnya (10 hari terakhir) adalah pembebasan dari api neraka. Barangsiapa yang meringankan tugas-tugas dari budaknya (pembantunya) pada bulan Ramadan, maka Allah mengampuninya dosanya dan membebaskannya dari api neraka.
Perbanyaklah melakukan empat amal di dalam bulan Ramadan. Dua amal yang kalian lakukan menjadikan Allah rida (senang, cinta) kepada kalian. Dua amal yang lain yang sangat kalian butuhkan. Ada pun dua amal yang menyebabkan Allah senang kepada kalian adalah: Kalian selalu mengucapkan kalimat Lā ilāha illā Allāh, dan kalian meminta ampun kepada-Nya atas dosa-dosamu. Adapun dua amal yang kalian sangat butuhkan adalah: kalian memohon kepada Allah surga-Nya, dan memohon perlindungan kepada-Nya dari siksaan api neraka-Nya.
Barangsiapa yang di dalam bulan Ramadan itu membuat kenyang seseorang yang berpuasa dengan makanan dan minuman, maka kelak di akhirat nanti Allah akan memberi minum kepadanya dari air yang berasal dari telagaku, yang tidak akan pernah membuatnya haus hingga dia masuk surga. HR. Ibn Khuzaimah.

sumber: ahmad.thibraya.12

Related posts