• Ming. Okt 1st, 2023

tempojakarta

www.tempojakarta.com

Andrian Lame Muhar : INKOPPAS Mendukung Penunjukan Luhut Binsar Panjaitan Untuk Membenahi Masalah Minyak Goreng

Byadmin

Mei 29, 2022

JAKARTA (tempojakarta.com) Kami dari inkoppas menyambut baik siapapun dari Pemerintah yang di tugaskan untuk membantu masyarakat dan pedagang, menanggulangi masalah minyak goreng yang berlarut- larut.

Kami menyambut baik, mudah- mudahan dengan di telunjuknya pa Luhut Binsar Panjaitan sebagai leader untuk memantau pergerakan minyak goreng dari hulu ke hilir bisa membawa angin segar

Andrian Lame Muhar sebagai ketua bidang di Inkoppas di Jakarta ( 28/5/22) mengatakan ,” Bapak Luhut Binsar Panjaitan berkompeten di bidang sawit, dan beliau berkompeten di bidang bisnis, mungkin beliau sangat tahu mengapa harga minyak masih tinggi, masih kadang- kadang langka, seperti apa kendalanya, masalah di hulu bagaimana, masalah di hilir seperti apa, saya harap beliau orang yang mumpuni untuk menangani masalah itu”.

“Sekarang ini permasalahannya minyak subsidi sangat sulit jalannya, di atur di memperindak untuk masalah D1 dan D2 nya dan juga dari produsen- produsen minyak sawit cukup sulit karena ada beberapa aturan di memperindak, contohnya pedagang kami harus memiliki NPWP dan harus di lampirkan, dan itu masih di tunda di kami, karena sebaian pedagang di pasar itu tidak memiliki NPWP,” ujar Andrian.

Lebih lanjut Andrian mengatakan,” dan juga besaran kuota yang di berikan, contoh Inkoppas dari Apikal mendapat kuota 100 ton perhari dan sedang di konsulidasikan selalu, mudah- mudahan bisa bergerak dengan cepat dari sebelum lebaran sudah bergerak, untuk daerah jawa barat dan DKI serta Sumatra kita selalu konsulidasikan”.

“semoga minyak subsidi ini bisa tersalurkan, juga pemerintah harus memperhatikan minyak goreng non subsidi baik yang curah maupun yang bermerek, masyarakat yang tau kan yang bermerek, karena yang curahkan kurang omega kurang bergizi, Itu isu- isu yang berkembang di lapangan ( masyarakat), saya rasa Pemerintah lebih tahu, kalau minyak curah dapat di gunakan dan sehat juga untuk di kosumsi,” jelas Andrian.

“dan isu2 ini pemerintah juga harus tangkis jika ada minyak gorong curah baik untuk di kosumsi dan tidak bermasalah minyaknya, karena ada isu minyak goreng lemak jenuhnya tinggi dan minyak goreng di campur apa itulah kemarin- kemarin isu yg berkembang di masyarakat, saya harap Pemerintah turut membantu untuk menyakinkan masyarakat akan hal ini,” harap.Andrian.

Di mata masyarakat dan pedagang sekarang minyak goreng non subsidi masih di pegang oleh merek- merek terkenal sedangkan harganya tinggi, masyarakat di bawah merasa tidak terjangkau sedangkan minyak goreng curah sangat sedikit yang masuk di masyarakat yang non subsidi, yang subsidi saja inkoppas yang mendapat kuota 100 ton perhari berjalannya juga tidak ngebut karena banyak syarat- syarat dari memperindak yang mesti di ikuti, karena di audit yang minyak subsidi,

“Mudah- mudahan pa Luhut sebagai leader untuk mengawasi sawit ini bisa bekerja dengan baik dan kami sangat mengharapkan dengan kemampuan beliau dan bisa membantu pa Presiden Jokowi bagaimana menanggulangi permasalahan harga minyak goreng dan distribusi minyak goreng yang ada di Indonesia ini,” ungkap Andrian.

Langkah- langkah yang telah di lakukan Luhut Binsar Panjaitan.

“Kemarin Saya liat langkah pertama beliau ingin mengaudit perusahaan- perusahaan sawit, mungkin dari audit tersebut beliau bisa melihat kenapa harga ini bisa tinggi dan kenapa bisa langka, karena langkah beliau sangat bagus, karena di periksa dari hulunya dan akan kita lihat bagaimana selanjutnya,” kata Andrian.

Itu yang Saya baca di media, beliau ingin mengaudit beberapa perkebunan sawit yang.
ada yang bilang perusahaan sawit mempunyai 500 ribu Ha tapi kantor kecil tidak masuk akal, mari kita lihat langkah- langkah beliau kedepannya dan Pemerintah menangani masalah minyak goreng ini dari hulu ke hilir

Target Inkoppas mengenai Minyak Goreng

“Inkoppas hanya fokus ke pedagang pasar, kalau Pemerintah fokus di kosumsi, kalau inkoppas khusus pedagang pasar, karena bagaimanapun pedagang pasar kami harus mendapat stok suplai yang baik, yang terjangkau, yang tidak langka, sehingga mereka bisa menjual kemasyarakat seperti normal, sehingga penghasilan mereka bisa tetap dapat menjual minyak goreng dan mereka masih dapat hidup dari berbisnis di pasar, hanya itu yang menjadi fokus dari Inkoppas,” tegas Andrian.

Kalau pedagang kami menjual dengan sangat mahal, kendalanya bukan di pedagang kami, kalau masyarakat enggan membeli karena harga mahal, pendapatan pedagang kami juga menurun itu yang jadi masalah efek domino ini yang jadi masalah di Inkoppas.

Kalau Pemerintah melihat masyarakat membeli dari siapa dan di mana, kalau inkoppas hanya melihat dari pedagang kami

Dorongan Inkoppas terhadap Pemerintah

Lebih lanjut Andrian menjelaskan I koppas selalu mendorong Pemerintah, contohnya kita bekerja sama dengan GIMNI ( Gabungan industri Minyak Nabati Indonesia) kemudian kita juga bekerja sama bergabung dengan produsen- produsen Indonesia, mendapat kuota harian trus kami mendistribusikan mengikuti peraturan Pemerintah dan terus mendorong, yang penting bisa tersalurkan dari produsen ke D1 yaitu Inkoppasnya trus kami salurkan ke D2 yaitu koppas- koppas kami dan di salurkan ke masyarakat.

Jadi kami terus berusaha produsen mempercayai kami untuk menjadi D1 akan kamu salurkan ke anggota – anggota kami maupun D2 lainnya yang tergabung dalam Inkoppas.

masih tinggi harga di pedagang pasar

Pedagang sebenarnya cukup menjerit dengan harga tinggi karena konsumen pasti menurun, penghasilan pedagang juga menurun, dan pedagang menurunkan keuntungan mereka agar bisa terjangkau masyarakat.

Sebenarnya dengan harga tinggi cukup terganggu, pedagang mendapat dari D1 harga sudah tinggi, bagaimana juga pedagang harus show must go on, atau harus tetap berjualan dengan harga berapapun, makanya di suport dengan minyak goreng curah yang non subsidi yang sekarang harganya ada sekitar16.000 dan 17.000 perliter,

Di suport juga dengan minyak yang subsidi itu yang terus kita gencarkan, pedagang terus berusaha lewat Inkoppas, bagaimana caranya kami dari inkoppas terus menyalurkan minyak goreng subsidi maupun non subsidi kepedagang kami

kelangkaan minyak goreng di pasaran

“Ketika dari produsen tidak masuk ke D1 sehingga D1 tidak menyalurkan ke D2 atau telat masalah transportasinya sedangkan di pasar yang membeli banyak, sehingga barang yang masuk dan barang yang di beli masyarakat, lebih cepat di belinya, jadi ada saat2 tertentu barang kosong jadi langka,” terang Andrian.

Sekarang bagaimana para produsen dengan D1 itu mempercepat suplai mereka untuk masuk ke D2; sehingga kecepatan daya beli masyarakat sama dengan yang di suplai dari produsen ke D2 sehingga stok tersebut selalu ada.

Itu yang di harapkan makanya bapak Luhut ingin mengaudit ini masalahnya apa; mengapa suplai produsen menurun, kenapa telat, apakah masalah transportasi, apakah masalah revenerinya, apakah masalah dari petani sawitnya itu yang sedang di telaah Pemerintah.

Saya berharap cepat menangani masalah ini dan ini isu hangat

Penyakit PMK menjelang idul adha

” Kalau masalah daging yang ada di pasar itu paling kendalanya harga cukup tinggi, itu di akibatkan anakan sapi kita masih import dari luar negeri khususnya Auatralia dan New zheland, kemudian di besarkan di Indonesia, baru masuk ke RPH untuk di potong,” ujar Andrian.

Terkait untuk kurban itu sapi- sapi lokal, dengan adanya penyakit kuku tersebut yang sekarang merambah dipeternak sapi, otomatis sapi lokal kita yang untuk di jual untuk idul adha ini akan berkurang dan misalnya di ambil dari anakan yang dari luar itu sangat mahal, otomatis mungkin masa idul adha ini umat muslim yang membeli sapi hidup, akan lebih mahal karena adanya penyakit tersebut hasil peternakan akan menurun.

Di pedagang pasar hal tersebut tidak berpengaruh, karena pedagang pasar fokus kepada sapi2 yang Import, karena sapi lokal kita dengan komposisi kalau di potong itu sekitar 43% yang di jual sisanya residunya yang tidak bisa di manfaatkan, jadi lebih cenderung pedagang sapi kita menggunakan dari import.

Tapi Pemerintah sedang membantu supaya harga daging bisa stabil dengan memasukkan import daging kerbau dari India, berupa kaukas. Dagingnya daging beku sehingga dagingnya bisa towing di pedagang- pedagang kami di pasar yang harga nya relatif lebih murah
Mudah- mudahan itu bisa menjadi subtitusi, sehingga harga tidak tinggi

“Kemudian dari BUMN dari Berdikari juga mengimport dari Brasil yang harga juga rendah.
Di pedagang kami rata- rata sapi adalah import, sangat sedikit lokal sehingga permasalah penyakit kuku tersebut impactnya cukup kecil, mungkin yang besar impactnya saat acara idul adha,” pungkas Andrian.